Jika
suatu saat kamu memiliki teman, jangankan untuk bersilaturahim, menyapapun
jarang dilakukan, hanya sekedar “say hai”
saat dia tidak sengaja berpapasan denganmu, ketika dia sedang merasa senang dan
bahagia, dia melupakan kamu, pura-pura tidak melihat, saat teman kantor
tersebut itu sakit parah di rumah sakit, apakah kamu akan datang menjenguknya?
Mungkin iya, tapi pasti akan sedikit terpaksa, kurang ikhlas. Hal tersebut mungkin
sangat manusiawi, right! ^_^
Coba
bedakan, saat kamu memiliki teman baik, tiap hari bertemu, dia selalu
mengingatmu disaat senang dan susah, sering menyapa, suka menolong, saat
mendengar dia sakit parah, jangankan kamu menjenguk ke rumah sakit, kamu
mungkin akan ikhlas membantu merawatnya, right?
Begitupula
halnya dengan Rosulullah SAW. Bagaimanakah saat hari kiamat datang, mungkinkah
Rosulullah berkenan memberikan shafa’atnya di akhirat seizin Allah, menolong
kita yang sedang benar-benar membutuhkan pertolongannya, padahal kita sebagai
umat islam sudah sangat jarang bersholawat atas Rosulullah SAW, mungkin hanya
dibaca saat sholat di tahiyat awal dan akhir saja.
Bagaimana
kita bisa mengenal Rosulullah SAW, jika tiap hari kerjaan kita hanya FB-an,
Twitteran, BBM-an, YM-an, dll. Kita lebih senang mengomentari hal lucu dibandingkan
membaca Al-Quran dan lebih senang bercanda, tertawa, hal buruk jadi lelucon,
saya sendiripun masih sering melakukannya, entah sampai kapan hal ini masih kita
lakukan. Sadar atau tidak sadar, hal yang kurang baik menjadi yang sangat biasa.
Bukan hal tabu untuk dibicarakan, justru jadi kebiasaan.
Sabda
Rosulullah : Janganlah banyak tertawa, karena dengan banyak tertawa mematikan
hati (H.R. Thabrani)
Jika
ingin diberi shafa’at oleh Rosulullah SAW seizin Allah, kita harus sering
berkomunikasi langsung kepada Allah SWT dan Rosul-Nya. Komunikasi kepada Allah
SWT bisa lewat sholat, doa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Komunikasi kepada Rosulullah dengan bersholawat, dan mengikuti teladannya. Komunikasi
kepada sesama manusia saja perlu dilakukan secara dua arah, istilahnya “saling”,
dengan begitu kita merasa lebih dihargai dan dihormati, hidup kita akan
berjalan lebih harmonis ^_^
Jika
pemerintah dan rakyat saling mendengarkan, menghargai, menghormati, pasti tidak
akan pernah ada tindakan anarkis dalam berdemonstrasi, right?
Jadi
kata “Saling” itu sangat penting. It's very important ^_^