Apakah
kamu jadi percaya diri karena fisikmu lebih sempurna daripada orang lain, karena
lebih cantik atau lebih tampan dari temanmu, mungkin juga karena uang yang kamu
punya lebih banyak daripada orang lain, atau karena jabatanmu lebih tinggi dan
mengganggap orang lain tidak sesukses dirimu, ataukah karena pekerjaanmu lebih
layak dari kebanyakan orang. Mungkin juga kamu merasa lebih baik, lebih sholeh,
lebih dewasa, lebih bijaksana daripada orang lain.
Saat
kamu melakukan perbandingan terhadap orang lain, dan menganggap dirimu memiliki
level lebih tinggi, maka kamu akan
lebih percaya diri, right? Kamu bisa menyombongkan diri dihadapannya.
(Sumber gambar : ifoell.blogspot.com)
Jangan
pernah menilai atau menghakimi orang lain atas apa yang kamu lihat pada
pertemuan pertama atau saat ini, baik atau tidaknya orang lain bukan karena
penilaian manusia. Bandingkan orang tersebut dari awal bertemu hingga ia
meninggal, mungkin barulah kita bisa benar-benar objektif dalam menilai.
Hidup
kita selalu berubah dan berputar layaknya roda, ada saatnya diatas, ada saatnya
dibawah, semua hanya titipan, jika kita pintar bersyukur, insyaallah pasti akan
ditambah lagi nikmatnya, saat kita sombong akan sesuatu hal, takutnya Tuhan
tidak mengijinkan titipan tersebut diperpanjang kontraknya. Nikmatnya
dikurangi, bisa juga tidak diberikan lagi.
Tujuan
kita hidup cuma satu yaitu jika kita mati ingin masuk surga. Right? kalaupun
kita mencari kekayaan, semoga itu dari jalan yang halal dan bisa
dipertanggungjawabkan, lalu bisa bersedekah dan membahagiakan oranglain dengan
hal tersebut.
Pernahkah
kita berfikir bahwa Tuhan menciptakan semua manusia dengan potensi yang sama, mungkin
hanya kesempatan dan jalan takdir kita berbeda, kitapun memiliki otak yang sangat
sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Masihkan kita menilai orang lain dalam waktu yang relatif
singkat. Karena kita pasti selalu berubah, dinamis, selalu belajar dari kesalahan
yang pernah kita perbuat, selalu ingin lebih baik dari sebelumnya. Baik dan
buruk manusia bukanlah dinilai sekarang. Tapi nanti saat maut datang dan semua
amal perbuatan kita terhenti, disitulah perhitungan dimulai, dari hal sekecil
apapun akan dinilai seadil-adilnya. Baik – buruk hidup kita cuma Tuhan yang
tahu.
That’s right! But many of us to judge
someone from the cover
Kalian mau copy-paste artikel ini, jangan lupa menuliskan sumber referensi asli yaitu nama penulis dan alamat blog, oke my friends... Thank you very much for your attention
Sumber artikel :
Bayu Nur Fajrullah, http://biologyuniversityofeducation.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar